Sepertinya semua hal menekan aku, banyak kejadian-kejadian mengejutkan yang hampir membuat aku shock beberapa hari ini. Sesuatu yang tak pernah terlintas sama sekali dibenakku. Lalu kenapa ini terjadi? Aku dikejutkan dengan banyak hal yang menginginkanku membuat kesimpulan bahwa mereka yang menyakitiku adalah orang jahat. Sayangnya, aku tidak bisa berpikiran seperti itu.
Apa yang salah dengan hatiku? Apakah benar didunia ini ada manusia yang jahat dan manusia baik? Bukankah setiap orang itu baik? Apakah kita yang tersakiti adalah bagian dari mereka yang teraniaya dan mereka yang menyakiti adalah penganiaya? Tak mau aku menilai manusia begitu. Itu bukanlah penilaian yang adil.
Aku mendapati, bahwa sebenarnya kita adalah orang-orang yang terluka. Orang-orang yang dikecewakan oleh hidup, oleh keadaan. Kita berada didunia yang selalu meminta penghargaan, dunia yang menuntut hal terbaik, dunia yang tidak mentoleransi kesalahan dan kejatuhan, dunia yang tidak segan menertawakan dan merendahkan, dunia yang tidak bisa menerima ketidakmampuan. Kita berada didunia yang menuntut segalanya harus sempurna. Dan, semua orang akhirnya tersakiti ketika mendapati bahwa mereka tidak mampu memberikan apa yang dunia inginkan. Lalu mereka menutupi luka itu dengan saling membandingkan satu sama lain hanya agar merasa lebih baik, lebih alim, lebih bijaksana,lebih mampu . Kita saling bersaing, saling iri hingga menyakiti satu sama lainnya.
Padahal sebenarnya yang kita inginkan hanyalah dicintai, diterima, dihargai dan hidup layak. Lalu kenapa semua menjadi runyam? Mengapa harus ada pikiran negative satu sama lain? Tak bisakah kita merendahkan hati, melihat sesama kita sebagai pribadi yang harusnya dikasihi bukan justru objek pembanding hidup kita. Mestikah kita bahagia melihat hidup orang lain lebih buruk nasibnya dari kita ataukah kita akan sedih saat kehidupan mereka ternyata lebih baik dari kita?
Coba perhatikan, ada berapa banyak dari kita yang menilai manusia dalam kategori-kategori manusia malaikat dan manusia iblis. Padahal kita sama-sama terlahir dari rahim seorang ibu dan percaya dibentuk oleh tangan Tuhan sendiri. Saat ini aku bertanya kepada Yesus,” Hati seperti apa yang harusnya ku miliki agar mampu mengasihi? Bukan hanya mengasihi mereka yang mengasihi ku tetapi yang telah melukaiku? “ Aku ingin menjaga hati ini tetap murni, selalu menilai baik orang lain dan berusaha tidak menyakiti mereka. Tak ada yang bisa menghindari rasa sakit, sebab dunia memang menawarkan rasa itu agar aku mengerti bagaimananya rasa dipulihkan. Dunia memang menawarkan penolakan dan luka agar aku dapat menghargai bagaimana rasanya diterima dan di kasihi.
Apapun yang terjadi, bagaimanapun kau berusaha menyakitiku. Aku akan tetap mengasihimu. Seburuk apapun penilaian manusia terhadapmu, kau adalah saudaraku. Tak perlu aku pikirkan apa kata dunia tentangmu. Kau adalah manusia dan kau berharga. Aku berusaha melupakan perlakuanmu burukmu padaku. Aku ikhlaskan segala yang telah terjadi.
Hari ini,setiap kali aku melihat orang lain membicarakan hal yang buruk tentang hidup orang lain, aku sedih. Karena aku mengerti sesungguhnya ia begitu terluka, ia ingin dihargai dan butuh dikasihi. Aku tak ingin mengkotak-kotakkan manusia, aku harap kau juga. Kasihilah…
1 komentar:
Kereennn... benar-benar menginspirasi :)
Posting Komentar